Sabtu, 04 Juni 2011

Menuju Keluarga Sakinah


Hatiku tetap berDzikir

Hati Adalah tempat bertahtanya keimanan kita, tempat pahala dan Dosa bertaruh kalau kata Bimbo…karena itu, hati adalah Fondasi untuk menjaga benteng keimanan kita agar senantiasa kokoh, berdiri tegak  menghadapai segala ujian, melawan segala macam godaan dunia dan Setan yang Dilaknat.  Oleh karena itulah mengapa Keadaan hati seorang mukmin sangat penting untuk diperhatikan, karena Kondisi hati yang berubah-ubah akan menjadikan keimanan menjadi turun naik, dalam hal ini rasulullah SAW bersabda,  “Dinamakan hati karena ia (selalu) berbolak-balik. Perumpamaan hati itu bagaikan bulu yang ada di pucuk pohon yang diombang-ambingkan oleh angin.” (HR. Ahmad)
Keadaan Fisik atau jasmanai Kita penting untuk diperhatikan juga, namun tidak lantas kita melupakan kondisi hati , memperbaiki dan menjaganya juga, karena kondisi hati inilah yang jauh lebih penting. mengapa ? karena hati kita-lah yang senantiasa dilihat oleh Allah, “Ketahuilah, sesungguhnya Allah tidak memperhatikan bentuk-bentuk luar kamu. Yang Allah perhatikan adalah hati kamu.” (hadits)
Oleh karena itu, menjaga dan menata hati, hendaklah menjadi prioritas penting dalam hidup ini, karena jika  Hati itu ibarat  sebuah besi, dia akan berkarat apabila lama tak diasah atau atau dibiarkan saja. Hati ibarat tumbuhan yang senantiasa harus selalu dirawat dan disirami agar tetap tumbuh, dan jika dibiarkan ia akan layu dan mati. Sedangkan manusia yang diberikan Hati OlehNYA akan terus dikelilingi oleh musuh dalam melakukan perjalanan sementaranya didunia. Nafsu amarah yang selalu membawa kepada kehancuran, begitu juga dengan nafsu syahwat dan syetan selalu mengiringinya dan selalu siap sedia menggodanya disetiap kesempatan. Untuk Itulah manusia yang ingin tetap hati nya terjaga, senantiasa Berdzikir (mengingat Allah) untuk membentengi hatinya tersebut.
Mengapa berdzikir ? Dzikrullah atau memperbanyak mengingat Allah, adalah ibadah agung yang bisa dilakukan dimanapun, dalam keadaan apapun. Karena, kadangkala kegelisahan masih juga dirasakan, walaupun kita setelah sholat, tadarus, atau sholat malam, walaupun juga setelah itu kita berdzikir.  sebetulnya dzikir, mengingat Allah itu tidak hanya terbatas dilakukan sehabis sholat sebagaimana yang biasa umumnya dilakukan. Kemudian selepas sholat kita lupa dengan Allah yang maha perkasa dalam membolak-balikkan hati. Lupa dengan perintahnya kemudian terjerumus kedalam lembah larangannya. ibadah wajib seperti sholat dan puasa, ada tempat dan waktu larangan-laranagn tertentu, sedangkan berdzikir tidak dibatasi oleh tempat dan waktu tertentu. Dzikir senantiasa mengingat Allah dalam situasi apapun. Susah dan senang selalu menyertakan Allah di dalamnya, dan tentunya berdzikir dengan menyertakan hati kita, bukan hanya di lisan.
Sesungguhnya kita termasuk yang beruntung ketika menjaga hati kita dari “kematian hati”, “Dan banyak-banyaklah mengingat Allah supaya kamu memperoleh keberuntungan.” (Al Anfaal:45). Dalam ayat yang lain Allah berfirman, “Dan laki-laki dan wanita yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Al Ahzab:35).
Dzikir adalah kehidupan bagi hati dan kelapangan dada. Dengan mengingatNYA, cukuplah Allah sebagai tempat kita mengadu dikala Sulit dan tempat berbagi saat kita Senang. Seberat apapun beban yang dipikul akan terasa ringan jika senantiasa mengingat Allah. Karena harus diyakini bahwa Allah SWT tidaklah memberikan cobaan yang berada diluar kemampuan hambanya. Dengan membiasakan hati berzikir kepada Allah akan membuat hati ini merasa aman dari segala bentuk kegelisahan dan kejahatan makhlukNya, dan tentu saja menjadikan hati kita sebagai raja yang mengendalikan akal pikiran kita, agar mampu berpikir dan bertindak dengan menyertakan hati. dalam keadaan, duduk, berdiri atau berbaring sekalipun, Mengingat Allah tetap bisa dilakukan,  “Bila seorang Mukmin “pergi” ke Pembaringan dengan MENGINGAT ALLAH, sungguh…Tempat Tidurnya menjadi “Masjid Allah“. (Hasan Bashri)
Jika kita terus mengingatNya maka hati kita akan diliputi oleh perasaan tenang karena segala yang terjadi merupakan Kehendak Allah SWT atas hambanya sedangkan kewajiban kita hanyalah menjalani segala kehendak yang Allah berikan dengan sebaik-baiknya. Ingatlah selalu akan firman Allah yang artinya, “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenang.(Ar Ra’du:28)

Rabu, 01 Juni 2011

SETIAP ORANG PASTI PENTING

SETIAP ORANG PASTI PENTING (Each Person Must Be Important)

Jangan pernah menganggap orang lain itu tidak penting, apapun profesi seseorang pasti itu penting terhadap profesinya itu, bahkan apa yang terkadang tidak kita sadari pekerjaan orang lain itu membawa kepentingan terhadap orang lain. Begitu pula kalau kita seorang pebisnis, jangan pernah meremehkan orang lain, karena semua bentuk bisnis pasti membutuhkan orang lain.

Sering kita jumpai dimana seseorang menganggap dirinya paling penting, akan tetapi tidak pernah menyadari kalau dirinya masih membutuhkan orang lain. Sombong ! kata ini sering kita dengar dan kita ucap, tapi jangan pernah dilakukan, tentunya sulit semua itu untuk diwujudkan, karena memang sudah sifat manusia itu : sombong, serakah, inging menang sendiri dan menganggap dirinya paling penting.


Kalau kita pingin dianggap penting, anggaplah orang lain juga penting, karena setinggi apaun kedudukan orang lain pasti membutuhkan orang lain, atau sekaya apapun orang itu pasti masih butuh orang lain pula.

Lalu bagaimana agar kita bisa menganggap orang lain itu penting ? mari kita jawab pertanyaan ini dengan jawaban kita masing -masing, semua dari kita pasti punya jawabannya, tinggal kita mau jujur apa tidak.